KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya
serta anugrahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas ini dengan baik.
Kami
dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1.
Guru Pembimbing Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
2.
Drs. Priyo Suwarno selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Polanharjo
3.
Orang tua yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual
4.
Teman-Teman yang sudah ikut Partisipasinya untuk menyelesaikan
Tugas ini
Kami telah berusaha semaksimal
mungkin tetapi keterbatasan akal budi pikiran dalam penyusunan Tugas ini.
Apabila terjadi kesalahan atau kekurangan kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Klaten, 20
Januari 2012
Aji Cahyo
Nugroho
Aning Kusuma Wardani
Aning Kusuma Wardani
M. Tantowi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
……………………………………………………………………………………………
B.Identifikasi
Masalah
…………………………………………………………………………………...
C.Tujuan …………………………………………………………………………………………………………
D.Metode ………………………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A.Upaya
Pencegahan
…………………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….
B.Saran …………………………………………………………………………………………………………
KARYA
ILMIAH
BAHAYA
NARKOBA BAGI PELAJAR
DISUSUN OLEH:
AJI CAHYO
NUGROHO (01)
ANING KUSUMA
WARDANI (03)
MUHAMMAD TANTOWI
(25)
SMA NEGERI 1 POLANHARJO
TP: 2011-2012
Bahanya Narkoba Bagi
Pelajar
|.Pendahuluan
A.Latar Belakang
Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui
secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu.
Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba
dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.
Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba
merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok
bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada
Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan
kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh
dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba,
baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba
adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia
antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah
menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah,
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba,
lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap
anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan
kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan
nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Berikut Jenis-jenis
Narkoba Dan Apa Saja Bahya-Bahayanya
1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling
berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh,
kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium
diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya
hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa
segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan
lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan
berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan
menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan
fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan
merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya
akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan
nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya
terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan
keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk
terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk
memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan
pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan
mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan
mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan
penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada
kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal
berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan
narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan
(ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar,
ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara
berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang
lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus
megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun
keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk
melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat
penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami
kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa
tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga
menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat.
Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan
pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang
sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit
(nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan
codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa
kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh
dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun
silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam
selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu,
penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir
hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping
hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika
Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan
proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain
bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang
paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif
yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan
anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga
Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka
pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa
waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun,
fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu
ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama
beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk
melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan
degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah
seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang.
Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat
ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur
penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai
lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara
lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam
ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah –
masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut :
1.
Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
2.
Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Banyaknya
masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.
C. Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan :
1.
Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
2.
Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.
3.
Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.
D. Metode
Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini
AdalahMetode Secara Langsung.
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang
bahayanya narkoba.
II. Pembahasan
A.Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah
untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
•
Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk.
•
Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
•
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak
secara rutin.
•
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang.
•
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di
sekitar lingkungan sekolah.
•
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus
lebih ditekankan kepada siswa.
•
Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan
•
keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.
•
Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab
peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia
menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari
keluarga yang berantakan (broken home).
•
Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram
•
sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
•
Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah
dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan
tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum
III. Penutup
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1)
Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba
2)
Upaya pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
3)
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan
syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk
4)
Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umu.
5)
Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologis.
B.
Saran
1.
Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
2.
Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak
terjadi lagi
3.
Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba
sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan
moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan
keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya
narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan
berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari
bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik..
SEMOGA DAPAT
BERMAANFAAT BAGI KALIAN SEMUA
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Bahaya Narkoba
Bagi Pelajar
2 Bidang Kegiatan : Bahaya Narkoba
3 Bidang Ilmu : Kesehatan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Aji Cahyo Nugroho
b. NIS : 10716
c. Jurusan : IPS
d. Sekolah: SMA NEGERI 1 POLANHARJO
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
Karang,Karang,Delanggu Rt:013 Rw:004, Klaten/085229374018
f. Alamat email :
samuelzylgwyn@rocketmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
: 2 orang
Aning
Kusuma Wardani
Muhammad
Tantowi
6. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ibu
Istiqomah S.Pd
b. NIP :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : bulan
17 Januari 2012-07 Februari 2012
Menyetujui
Ketua Kelas Ketua
Pelaksana
(__________________________) (_________________________)
NIS.
NIS.
Guru
Pendamping
(_________________________)
NIP.
DAFTAR PUSTAKA
Aji Cahyo Nugroho, H.(2012).Bahaya
Narkoba Bagi Pelajar, Klaten.
Aning Kusuma Wardani, E.(2012). Bahaya
Narkoba Bagi Pelajar, Klaten.
Muhammad Tantowi, S.(2012). Bahaya
Narkoba Bagi Pelajar,Klaten.