Senin, 04 Juli 2011

aku, kau dan sepi

AKU, KAU DAN SEPI
Mailam ini hanya ada aku dan kau
Termenung diselimutimesranya malam
Terdiam di belai semilir angin
Terlelap di peluknya sang bulan
Disini hanya ada aku dan k au
Menengadahkan kepala kepada langit yang tertawa
Merentangkan tangan di atas sang alang-alang
Indah tetapi menyakitkan
Aku dan kau
Tertawa dalam tangis yang sepi
Terhanyut dalam buaian alam yang menyayat hati
Karena aku dan kau kini berada dalam sebuah kata
Yang bernama RINDU…………….

satu banding sejuta

SATU BANDING SEJUTA

Aku masih terbenam dalam buku
Ketika langit menanti
Disertai nyanyian nyaring dan lampu disco
Tempat awan hitam berkumpul menjadi Satu
Dan akhirnya tetesan air menetes satu persatu
Dan mendarat di bumi, tempat kita berpijak ini
Aku meninggalkan buku ku
Berembunyi di kolong meja belajar
Menghindari beribu-ribu
Beratus-ratus juta tetesan air

sesal

SESAL
Manis getir aku rasakan
Saat aku coba mengubah keadaan
Kini hanya sesal yang kurasakan
Setelah aku melakukan perbuatan
Yang melanggar

Bui, apakah ini jalanku,,??
Bui, apakah ini tempatku,,??
Bui, apakah ini dosaku,,??

Tuhan, kuserahkan hidupku padamu
Ayah ini yang terbaik untukku
Aku rela menghadapi semua
Kini kurasakan sesal

masihkah

MASIHKAH

Masihkah bunyi
Suara menderu biru
Tetap batu
Diam jadi raja
Keluh
Penuh
Kau rapuh
Angin
Hanya
Guntai
Tak ada gapai
Atau kata hallo
Hikmah
Aku tahu
Kau kini patah dan salah

lentera hitam

LENTERA HITAM

Di hembus cahaya terang
Di balik ketenangan palsu
Di saat nurani terpatahkan
Mengundang aura kegalauan

Desiran napas
Desahan terkutuk
Ketika diri di pertaruhkan
Inikah sang jiwa muda
Sang idaman leluhur

Menarik kaca mata palsu
Lentera kelam dipertunjukan
Tak adakah berita negeri
Genersi muda mengukir prestasi

merdeka

MERDEKA

Kaki ini menapak di bumi pertiwi
Darah perjuangan mengalir di jiwa ini
Bermimpi memiliki satu tekad sejati
Menggambarkan hidup dan mati

Itulah jiwa pahlawan yang kita miliki
Sebagai anak bangsa ini
Tak ada pikiran lain di benak ini
Hanya ada satu mimpi
Terus merdeka Indonesiaku ini

penyekat

PENYEKAT
Oleh: Aji Cahyo N.
Denganya….. Seperti sepasang burung yang terbang bersama
Ku ingin melayang bersama
Bersama kita menembus awan penghalang
Penghalang cinta kita untuk bersatu

Namun kulihat sebuah aan gelap
Warnanya sangat gelap
Kita coba menembusnya
Tapi awan itu malah mengeluarkan suara
Ia menggertak

Ku dapat menghadapinya
Tetapi tidak bagimu
Kau ditelan oleh awan itu
Ku hanya bisa menangisi
Burung soulmateku di telannya
Yaitu penyekat hubunganku